Minggu (29/8) merupakan hari yang membahagiakan bagi Kak Yohei dan Adik Bintang Hoshizora Foundation. Yohei terhitung menjadi Kakak Bintang Hoshizora Foundation sejak 1 Junuari 2010. Setelah 5 tahun lamanya menjadi Kakak Bintang, Yohei baru sempat ke Indonesia untuk mengunjungi Adik-Adik Bintangnya. Rasa bahagia dan bangga menyelimuti hati Yohei dan Adik Bintang Hoshizora Foundation.
Pertemuan yang berlangsung di Ingkung Kuali, Pajangan, Bantul, Yogyakarta itu dihadiri oleh Adik Bintang, Wali Bintang, Presiden Hoshizora dan Staf Hoshizora Foundation. Pertemuan itu dimulai pukul 15.00-17.00 WIB, dilanjutkan dengan berkunjung ke Kantor Hoshizora Foundation.
Yohei saat ini menjadi Manajer di Reeracoen Malaysia SDN. BHD. Pemilik nama lengkap Yagi Yohei ini di Hoshizora Foundation menurut Data ICT Hoshizora memiliki 8 Adik Bintang, diantaranya yang masih aktif adalah : Muhammad Nafis, Nurul Hidayah, Feni Ermawati, Alfiatun Najah, Khoirunisa Nur, sementara Galih Ardhy Pratama dan Triana April Liani sudah lulus sejak Juni 2015 dan Afrida Nurani yang sudah tercatat sebagai Alumni.
Menurut Yohei awal mula menjadi Kakak Bintang, saat Megarini selaku Presiden Hoshizora Foundation mempresentasikan Program Hoshizora Foundation di Thailand. Yohei merasa tertarik dengan program Hoshizora, dari itu kemudian Yohei memutuskan untuk menjadi Kakak Bintang.
“Saya bergabung sekitar 5 tahun yang lalu, saat Mega mempresentasikan program Hoshizora di Thailand, saya merasa tertarik, kemudian saya memutuskan untuk bergabung dengan Hoshizora dengan cara menjadi Kakak Bintang”, ujar Yohei dengan menggunakan bahasa inggris.
Yohei sangat mendukung program Hoshizora Foundation tersebut, Yohei percaya bahwa hanya dengan pendidikan kita bisa memperbaiki generasi. Setelah dikonfirmasi lebih lanjut terkait alasan kenapa memilih NGO Hoshizora Foundation sebagai lembaga penyalur donasinya untuk membantu anak-anak agar tetap melanjutkan sekolah? Karena Bagi Yohei donasi yang diberikan tidak terlalu besar dan tidak membebani Yohei. Di Jepang sekali makan Yohei menghabiskan 1000 yen, sedangkan program Hoshizora ini minimal 1000 yen, sehingga jumlah itu tidak terlalu banyak.
“Karena Bagi saya donasi yang saya berikan tidak terlalu besar dan tidak membebani kehidupan saya. Di Jepang sekali makan saya menghabiskan 1000 yen, sedangkan program Hoshizora ini minimal 1000 yen, sehingga bagi saya jumlah itu tidak terlalu banyak”, ungkap Yohei dengan penuh bahagia karena bisa membantu Adik Bintang melanjutkan pendidikanya.
Sebelum bergabung dengan Hoshizora Foundation, Yohei juga pernah di UNESCO, setelah Megarini sebagai Presiden Hoshizora sekaligus sebagai sahabatnya saat kuliah di APU, Yohei memutuskan bergabung menjadi Kakak Bintang.
“Saya pernah bergabung di UNESCO dan setelah Mega presentasi di Thailand, kebetulan Mega adalah teman saya di APU, saya memutuskan untuk bergabung menjadi Kakak Bintang” Kenang Yohei penuh rasa bahagia.
Yohei lebih lanjut mengungkapkan bahwa Yohei ingin memberikan kesempatan kepada anak yang kurang mampu untuk tetap bersekolah, dan Yohei juga berharap mereka belajar dengan giat, sehingga mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus, dari itu kemudian ekonominya bisa terangkat. Dan Yohei tidak akan memaksakan mereka untuk bersekolah apabila mereka tidak menginginkannya. Namun apabila mereka tidak mendapatkan beasiswa mereka bisa putus sekolah, padahal disekolah mereka bisa bertemu dengan teman-temannya untuk berkomunikasi, saling belajar dan berteman.
Setelah ditanya lebih lanjut apakah Yohei siap memberikan motivasi kepada Adik Bintangnya, Yohei akan selalu berusaha, karena bagi Yohei sudah menjadi kewajiban baginya untuk selalu memotivasi.
“Saya usahakan untuk selalu memberikan motivasi kepada Adik Bintang Hoshizora Foundation” ujar Yohei sambil mengakhiri wawancaranya waktu itu. [Gafur]