Mungkin banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa peran pembawa bendera dalam upacara bendera selalu diserahkan kepada perempuan. Apalagi jika upacara tersebut bermakna penting seperti upacara bendera memperingati ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Gedung Agung Yogyakarta, Senin (17/8/2015) pagi. Apakah anda tahu mengapa sebabnya?
Herni Putrianti (23), Purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Indonesia (PPI) sebagai pendamping Paskibraka yang bertugas pagi itu menjelaskan bahwa ada kedekatan khusus antara pembawa bendera dengan bendera Sang Saka Merah Putih yang dibawanya. Dalam upacara tersebut, Dina Nurlita Dewi (16), siswa SMAN 1 Yogyakarta menerima kehormatan sebagai pembawa bendera.
“Bendera Merah Putih adalah benda sakral yang harus dijaga dengan baik. Pembawa bendera selalu perempuan karena perempuan mempunyai sifat alami untuk menjaga, halus tingkah lakunya, dan teliti. Selain itu bendera Merah Putih juga dijahit oleh seorang perempuan yaitu Ibu Fatmawati. Sehingga kedekatan itu lah yang membuat Psakibraka perempuan selalu ditunjuk sebagai pembawa bendera,” ujar Herni.
Sementara itu untuk Paskibraka laki-laki biasanya diberi tugas untuk menjalankan tugas sebagai pengibar bendera yang butuh ketegasan. “Untuk seluruh Paskibraka perempuan harus mampu menjalankan tugas sebagai pembawa bendera. Sementara untuk Paskibraka laki-laki semuanya harus bisa mengibarkan bendera dengan tegas,” lanjutnya.
Dina Nurlita Dewi sendiri dipilih sebagai pembawa bendera lantaran dia dinilai memiliki ketenangan lebih baik dibandingkan teman-teman lainnya. Perlu diketahui bahwa penunjukkan pembawa bendera dalam upacara tersebut baru dilakukan satu jam sebelum acara dimulai.
“Untuk anak seusianya, Dina memiliki ketenangan yang luar biasa. Dia mampu mengolah emosinya dengan sangat baik. Hal tersebut diperlukan sebagai seorang pembawa bendera apalagi penunjukkannya sangat mendadak dan dia melakukan manuver-manuver sendirian,” pungkas Herni.
Sumber : http://sorotjogja.com/mengapa-pembawa-bendera-pusaka-pasti-wanita/
