Hoshizora Forum adalah salah satu program pendampingan Adik Bintang Beasiswa Mimpi Anak Negeri yang rutin diadakan setiap tahun. Program ini memfasilitasi Adik Bintang dalam menemukan dan mengembangkan potensi diri secara maksimal. Biasanya Hoshizora Forum dilaksanakan dengan mengumpulkan Adik Bintang di tempat yang sudah ditentukan dan berkegiatan bersama di sana. Namun, tahun ini diadakan beberapa penyesuaian karena adanya pandemi covid-19 sesuai arahan protokol kesehatan yang berlangsung.
Pada Hoshizora Forum ke-18 yang jatuh pada Bulan Juni ini, untuk pertama kalinya keseluruhan aktivitas forum diselenggarakan secara online. Tahapan pertama diselenggarakan untuk Adik-adik Bintang di jenjang SMA dan agar pembelajaran peserta Hoshizora Forum optimal dengan cara baru, kami membagi sesi Forum berdasarkan tingkatan kelas. Objektif pembelajaran pun disesuaikan. Alih-alih memasang target yang berfokus hanya pada perkembangan diri secara umum, Hoshizora melihat kondisi yang terjadi saat ini adalah waktu yang tepat untuk ‘mengusik pikiran’ Adik Bintang. Hoshizora Forum 18 memantik para Adik Bintang SMA untuk berani mempertanyakan diri mereka sendiri, apa yang mereka inginkan, apa yang harus mereka lakukan, apa gambaran diri mereka di masa depan, dan sekaligus menjawabnya dalam sebuah future plan yang jelas.
Hoshizora Forum 18 kelas 11 diawali dengan mitos-mitos tentang pekerjaan yang dipaparkan oleh Kak Tika Yusuf, seorang certified career coach. Kak Tika memaparkan bahwa perjalanan karier adalah tentang diri kita sendiri bukan orang lain. Setiap orang punya perjalanan kariernya masing-masing. Selain itu semua pekerjaan bagus dan perlu didalami. Karir dan pekerjaan itu berbeda, karir adalah sebuah rangkaian perjalanan sedangkan pekerjaan adalah “title job” yang dikerjakan. Sebagai contoh, karir menjadi penulis berarti perjalanan seseorang menggeluti berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan kepenulisan.
Selanjutnya Kak Tika membahas definisi kesuksesan yang terbagi menjadi dua jenis yaitu Objective Career Success (OCS) dan Subjective Career Success (SCS). OCS adalah kesuksesan yang ditentukan oleh lingkungan. Sedangkan SCS adalah kesuksesan yang berasal dari diri sendiri. Kak Tika Yusuf menganalogikannya sebagai berikut :
Anak tukang becak kuliah untuk menjadi dokter dan memiliki karir perjalanan menjadi dokter. Berbeda ceritanya dengan anak seorang dokter yang kuliah dan menjadi dokter. Kedua anak tersebut memiliki karir yg sama tapi bagi anak tukang becak, hal ini adalah sebuah prestasi yang besar dan menjadi kesuksesannya. Sedangkan bagi anak dokter tadi, menjadi dokter adalah hal yang biasa.
Cara untuk mengetahui SCS adalah berkaca pada diri sendiri tanpa membandingkannya dengan orang lain. Kak Tika memberi penekanan untuk melihat dan memahami dimana posisi dan identitas diri Adik Bintang. Lewat memahami itu semua, tentu mudah untuk menentukan standar dari kesuksesan diri sendiri.
Kak Tika juga membahas mengenai pentingnya mengetahui dan merencanakan kesuksesan. Ada dua cara utama untuk mengetahui tolak ukur usaha masing-masing dengan standar yang telah ditentukan. Pertama, tentunya harus mengenal diri kita masing-masing. Kedua dengan tidak mengikuti standar orang lain, tetapi yakin pada diri sendiri dan terus berjuang.
Definisi sukses setiap orang berbeda-beda, maka penting untuk menciptakan arti sukses menurut versi kita masing-masing dan memperjuangkannya. Adik Bintang diminta memahami bahwa kesuksesan masa depan ditentukan dari sekarang. Kesuksesan-kesuksesan kecil yang dicapai tiap harinya akan berkontribusi untuk mencapai kesuksesan besar di kemudian hari. Kenapa perlu direncanakan dengan baik? Agar memiliki arah yang jelas.
Terakhir Kak Tika menyampaikan tentang networking. Mencari relasi sebanyak mungkin sangat penting. Lewat mengenal banyak orang, dapat membantu perjalanan karir. Arahan adalah penting untuk perencanaan karier yang solid, namun harus tetap membuka diri untuk kesempatan yang datang dan potensi berkolaborasi.
Adik Bintang mengikuti sesi Hoshizora Forum 18 dengan aktif dan bertanya kepada Kak Tika. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana bila belum bisa menentukan cita-cita. Kak Tika menyampaikan kalau itu artinya kita bisa mulai memikirkan cita-cita kita. Punya cita-cita penting sebagai penunjuk arah yang akan dituju dan dijalani selama hidup. Cita-cita itu sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibayangkan. Memiliki cita-cita tinggi itu boleh. Kami melihatnya seperti moto Hoshizora Foundation, “tak ada mimpi yang terlalu tinggi”. Punya cita-cita yang tidak dirasa fantastis juga tidak apa-apa, semua tergantung pada pribadi kita masing-masing.
Dengan sudah memiliki cita-cita berarti kita sudah mengetahui akan mulai dari mana dan sudah memiliki arah. Nanti dalam perjalanannya bisa disesuaikan dengan keadaan yang saat ini sedang terjadi. Penting untuk sekarang kita mulai pikirkan, tuliskan dan realisasikan langkah-langkah konkrit untuk mencapai cita-cita tersebut.
Ada juga Adik Bintang yang bertanya bagaimana cara menghilangkan kekhawatiran masa depan. Kak Tika menyampaikan kalau mulai dari sekarang buatlah kesuksesan-kesuksesan kecil karena itu akan membangun kepercayaan diri. Tentukan hal-hal yang bisa dijadikan target dan lakukan hingga berhasil. Apabila terbiasa menyelesaikan target harian, secara otomatis kita akan lebih percaya diri dan positif dalam memikirkan masa depan.
Setelah sesi Hoshizora Forum 18 berakhir, Adik Bintang diminta untuk membuat odyssey plan. Ini adalah salah satu teknik untuk Adik Bintang bisa menuliskan dan merencakan perjalanan untuk mencapai masa depan mereka masing-masing. Hoshizora Foundation senantiasa menaruh perhatian mendalam terhadap bagaimana Adik Bintang merencanakan masa depan mereka dengan mengajarkan bagaimana menggambarkannya melalui future plan yang jelas. Future plan tersebut akan memotivasi dan membantu Adik Bintang fokus dalam mencapai mimpi.
Kami juga mencatat bahwa merencanakan proses dalam meraih mimpi akan membantu Adik Bintang dalam menentukan prioritas dan keteraturan langkah mereka. Kuncinya bukan membuat rencana yang sempurna namun menentukan dari mana sebaiknya mereka mulai, bagaimana rencana langkah-langkahnya, dan apa titik tuju impian masing-masing.