Yogyakarta (19/10/24) – Sabtu lalu, Hoshizora Foundation menyelenggarakan kelas pengembangan kapasitas “Perencanaan Dana Pendidikan Anak” untuk para orang tua anak-anak penerima dana pendidikan 70 tahun SGM. Kegiatan ini merupakan kelas pengembangan kapasitas pertama yang diadakan Hoshizora Foundation untuk para Wali Bintang (sebutan untuk orang tua penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) penerima beasiswa SGM tahun 2024. Kelas yang diadakan secara daring ini dihadiri oleh 63 Wali Bintang. Harryka Joddy P., S.Psi., CFP, IFP, seorang financial planner hadir menjadi pemateri utama dalam kelas untuk membagikan pengetahuannya di bidang literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Sebelumnya, inagurasi kepada penerima beasiswa dana pendidikan 70 tahun SGM telah dilaksanakan bersamaan dengan perayaan HUT SGM ke-70 tahun pada bulan Agustus lalu. Selanjutnya, Hoshizora Foundation sebagai partner penyelenggara beasiswa dari SGM Eksplor mengadakan kelas pengembangan kapasitas untuk para orang tua penerima beasiswa pendidikan 70 tahun SGM. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Hoshizora Foundation untuk terus menciptakan ekosistem pendidikan yang layak bagi anak-anak Indonesia. Pembekalan literasi finansial ini bertujuan agar para orang tua mampu belajar merencanakan keuangan untuk pendidikan anak dan mengetahui aspek mana saja yang dapat dimiliki sebagai aset.
“Harapannya, kegiatan ini mendukung atau memberikan Ayah dan Bunda insight-insight baru mengenai apa saja sih yang perlu disiapkan untuk pendidikan sang buah hati ,” ujar Yudi Anwar, Executive Director Hoshizora Foundation dalam sambutannya membuka acara.
Pentingnya Mengatur Dana Pendidikan Anak Sejak Dini
Pengetahuan mengenai literasi finansial sangat penting bagi para orang tua, terutama dalam mempersiapkan dana pendidikan untuk anak. Hal ini mau tidak mau menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam perencanaan keuangan keluarga. Pendidikan sendiri dipercaya penting dimiliki setiap anak karena dapat menjadi batu pijakan mencapai garis kesejahteraan. Oleh karenanya, orang tua sebagai support system pertama bagi sang anak harus memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik dan tepat, agar kelak dapat mendukung pendidikan sang anak dengan optimal.
Dalam mendukung kapabilitas para orang tua akan hal ini, perencanaan dana pendidikan anak menjadi materi pertama dari rangkaian kelas pengembangan kapasitas bertemakan Pentingnya Finansial Literasi dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Finansial..
Bersama Harryka Joddy P., S.Psi., CFP, IFP, atau yang disapa akrab Kak Joddy, sesi kelas dipantik dengan sharing session mengenai kenaikan harga sekolah anak yang semakin tinggi. Sesi ini menjadi tahap awal untuk mengajak para orang tua berefleksi bahwa dana pendidikan yang semakin mahal membuat perencanaan dan pengaturan dana pendidikan mau tidak mau harus dilakukan sedini mungkin agar lebih matang di kemudian hari. Di akhir sesi ini, Kak Joddy juga membagikan strategi yang bisa digunakan para orang tua dalam mengumpulkan dana pendidikan, meliputi jumlah anak, usia mulai sekolah, lokasi dan kurikulum sekolah, uang pangkal dan SPP bulanan, komponen biaya sekolah, hingga kemampuan menabung orang tua.
Wali Bintang Belajar Perencanaan dan Mengelola Finansial
Kelas kemudian dilanjutkan dengan materi perencanaan dan pengelolaan finansial rumah tangga. Hal ini dilakukan untuk membantu para orang tua dalam memetakan sumber pemasukan, pengeluaran dalam rumah tangga yang dapat mempengaruhi persiapan dana pendidikan untuk anak. Yang menarik, pada sesi materi ini juga Kak Joddy mengajak para orang tua untuk praktik langsung dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan membagikan worksheet laporan neraca keuangan yang bisa dicontoh oleh masing-masing peserta kelas, tentunya dengan panduan yang diberikan. Tak hanya berhenti disitu, para orang tua juga diajak dan dipandu dalam menggunakan kalkulator finansial untuk mengkalkulasikan kondisi keuangan keluarga di kemudian hari berdasarkan pendapatan di masa kini.
Dalam sesi ini, antusiasme Wali Bintang sangat terlihat karena para orang tua aktif dan interaktif dalam mengikuti sesi rangkaian kelas. Harapannya dengan praktik seperti ini dalam kelas pengembangan kapasitas yang diadakan Hoshizora, para orang tua dapat belajar langsung dengan sang ahli sambil mempraktekkannya sendiri.
“Investasi yang baik sebenarnya terletak pada diri orang tua. Sebagai orang tua, kita harus senantiasa mengupgrade diri, termasuk kemampuan dalam mengelola keuangan, kemampuan dalam meningkatkan penghasilan dan sebagainya.” tutur Kak Joddy menutup sesi kelas.
Kegiatan ini dirancang oleh Hoshizora Foundation untuk mendorong Wali Bintang agar mampu memahami konsep dasar literasi finansial dan dampaknya terhadap kesejahteraan finansial keluarga. Dengan kemampuan dan pemahaman yang baik lewat materi literasi finansial, Wali Bintang dapat belajar dalam mengatur keuangan dengan lebih spesifik lagi di kehidupan sehari-hari.
Kedepannya, Hoshizora Foundation terus berkomitmen untuk mendukung akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak Indonesia salah satunya melalui kegiatan pengembangan kapasitas bagi orang tua. Hoshizora percaya bahwa pelibatan orang tua sangatlah penting dalam membentuk ekosistem pendidikan yang layak bagi anak. Karena orang tua dan keluarga merupakan pendukung utama dan pertama bagi sang anak dalam pendidikannya.