“Ready For Being A Youth Changemaker!” Hoshizora Forum #23 Ajak Adik Bintang Kelas X untuk Mengasah Critical Thinking & Social Awareness

Yogyakarta (6/07/2025) — Pada tanggal 6 Juli 2025, Hoshizora Foundation menyelenggarakan Hoshizora Forum #23 dengan  tema “Ready For Being a Youth Changemaker!”. Kegiatan daring ini diikuti oleh 180 Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa Hoshizora Foundation) yang duduk di kelas X untuk mempelajari tentang critical thinking & social awareness. Hadir Andhina Ratri, seorang spesialis sustainability program activation di salah satu perusahaan bank di Indonesia, sebagai pemateri kelas pengembangan diri ini.

Hoshizora Forum sendiri merupakan salah satu sarana belajar yang ditujukan untuk Adik Bintang dan diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Hoshizora Foundation. Acara ini terdiri dari rangkaian kegiatan pengembangan kapasitas dan pendampingan yang dilaksanakan berdasarkan jenjang kelas akademik seperti IX, X, dan XI. Tema “Ready For Being A Youth Changemaker!” dipilih untuk mencapai dan mewujudkan nilai utama “Dream Big, Resilience, and Care for Others”, serta sejalan dengan kompetensi yang ingin diraih yaitu critical thinking & social awareness. Dengan begitu, Adik Bintang diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis serta memiliki kepekaan sosial untuk berempati. 

Berlatih Keterampilan Problem Solving melalui Materi yang Interaktif dan Identifikasi Masalah

Hoshizora Forum #23 Kelas X ini menghadirkan Andhina Ratri, seorang spesialis sustainability program activation. Lewat materi yang disampaikannya, forum ini tidak hanya menjadi sebuah ruang untuk belajar tentang materi critical thinking & social awareness, tetapi juga menjadi ruang untuk para Adik Bintang dalam berlatih untuk mengidentifikasi serta memecahkan masalah yang terjadi.

Andhina Ratri menyampaikan materi dengan cara yang interaktif dan komunikatif seperti menampilkan berbagai gambar dan mengajak Adik Bintang untuk mengidentifikasinya. Sesi interaktif ini mengantarkan pada materi mengenai design thinking, salah satu framework yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam cara design thinking ini juga dibutuhkan empati, sehingga dengan mempelajari framework ini Adik Bintang belajar untuk berempati. Secara garis besar, berpikir kritis ini penting untuk diasah yaitu dengan kemampuan melihat masalah yang ada di sekitar. 

Di kehidupan kita selalu ada masalah, kita perlu empati dan identifikasi masalah dengan mengaktifkan 5 indera kita. Bijak penggunaan AI dapat membantu kita, tetapi kita harus tetap berpikir kritis dengan mengasah pikiran kita.” ujar Andhina di sela-sela berbagi materi.

Sesi tanya jawab diikuti secara antusias oleh Adik Bintang. Mereka berbondong-bondong menunjukkan partisipasi aktif dengan mengajukan pertanyaan dan merespons pemateri dengan penuh perhatian. Antusiasme inilah yang kemudian menciptakan suasana forum menjadi lebih menyenangkan. 

Salah satu Adik Bintang yang bernama Aufa bertanya mengenai bagaimana jika design thinking hanya digunakan sebagai tren tanpa pemahaman yang mendalam. Andhina menjawab, “Tanpa adanya pemahaman pada langkah design thinking, pemecahan masalah yang dihasilkan dapat tidak sesuai. Design thinking merupakan sebuah alat, tetapi yang paling penting adalah mindset dari penggunanya.

Beberapa Adik Bintang menyatakan pendapatnya mengenai Hoshizora Forum #23 ini. Salah satunya adalah Adik Syifa yang berujar, “Aku sangat bahagia dan excited sekali saat webinar tadi, Hoshizora selalu membantu aku buat bisa percaya diri dan tambah banyak ilmu juga tentang sosial maupun yang lainnya.

Tema dan materi forum ini memiliki tujuan untuk mendorong Adik Bintang supaya lebih kritis dalam mengambil langkah untuk memecahkan masalah di sekitarnya. Sesi latihan praktis mengenai identifikasi masalah dan pemecahan masalah dalam forum ini menjadi pendorong bagi Adik Bintang untuk berlatih serta lebih berani dalam menyampaikan pendapatnya. Harapannya, kelas pengembangan yang diselenggarakan ini dapat menjadi jembatan bagi para Adik Bintang untuk melakukan perubahan dan menjadi berdampak dalam lingkungan sosialnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *