BANDUNG – Pada tanggal 25 Mei 2024, Hoshizora Foundation bersama PT. Jodamo Exchange (Heritage Factory Outlet) mengadakan forum pengembangan kapasitas untuk para penerima manfaat Beasiswa Heritage di Conclave Bandung. Tema yang diangkat dalam forum kedua ini adalah ‘Empathy is Your Superpower’. Tujuannya agar Adik Bintang atau sebutan untuk penerima beasiswa di Hoshizora Foundation memiliki empati yang baik terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya dalam hal beradaptasi, mengekspresikan diri, serta mengedepankan toleransi di tengah-tengah lingkungan multikultural.
Hoshizora Forum Heritage diselenggarakan dalam dua macam format, yaitu Forum Adik Bintang yang dihadiri oleh 72 Adik Bintang dari jenjang SD-SMA dan Forum Wali Bintang yang dihadiri oleh 56 Wali Bintang atau orang tua dari para Adik Bintang. Masing-masing forum memiliki tema kegiatan yang berbeda.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Yudi Anwar, Direktur Eksekutif Hoshizora Foundation, dan Suzeta Suryawinata, Presiden Direktur PT. Jodamo. Setelah sesi sambutan selesai, para peserta lalu diarahkan untuk mengikuti kegiatan sesuai dengan masing-masing kelompok, yaitu kelompok Adik Bintang SD, kelompok Adik Bintang SMP-SMA, serta kelompok Wali Bintang.
Forum Adik Bintang jenjang SD diisi oleh Kelompok Dongeng Bengkimut yang menceritakan tentang kisah perkenalan antara gajah, semut merah, semut hitam dan ratu semut hingga akhirnya bisa saling bantu dan tolong-menolong meskipun saling berbeda satu sama lain. Keseruan ini kemudian dilanjutkan dengan aktivitas mewarnai. Kedua kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan nilai-nilai toleransi kepada Adik Bintang.
Aktivitas Luar Ruangan bersama Penerima Manfaat Beasiswa Heritage
Pada sesi Adik Bintang jenjang SMP-SMA, forum diisi dengan aktivitas luar ruangan, yaitu games seperti amazing race dengan misi mengumpulkan clue untuk menyusun poster. Melalui rangkaian games ini, adik-adik diharapkan mampu belajar tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia dan mampu mengimplementasikan pengetahuan-pengetahuan mereka mengenai multikulturalisme melalui poster yang berisi berbagai tema kampanye perdamaian.
Sedangkan pada kelompok Wali Bintang, kegiatan diisi oleh workshop dengan tema inklusivitas. Materi ini disampaikan oleh Luthfiasari Sekar, seorang konselor pendidikan yang memiliki banyak pengalaman dalam penyelenggaraan program di sekolah, termasuk konseling dengan siswa dan orang tuanya.
“Hoshizora percaya bahwa pengelolaan Adik Bintang memerlukan kegiatan yang bisa mendampingi kegiatan belajar Adik Bintang di institusi pendidikan sebagai penguatan karakter diri. Hoshizora melakukan inovasi di bidang pendidikan yang tidak hanya membantu anak-anak secara finansial, namun juga turut membangun diri mereka dengan mengembangkan potensi yang dimiliki,” ujar Ghani Faradha, Head of Incubation Hoshizora Foundation sekaligus PIC Beasiswa Heritage.