Yogyakarta 06/10/2024 – Awal Oktober lalu, menjadi salah satu hari yang berkesan bagi tim Hoshizora Foundation. Alasannya tidak lain ialah karena kami kembali melakukan perjalanan untuk berkunjung ke rumah salah satu Adik Bintang (sebutan untuk penerima manfaat di Hoshizora Foundation). Berlokasi di Bantul, kami berkunjung ke rumah Adik Aulia untuk membawa pesan hangat dan melakukan penyaluran donasi pendidikan yang diberikan oleh komunitas penggemar, Deng Lun Indonesia.
Komunitas Deng Lun Indonesia merupakan komunitas penggemar dari Aktor China bernama Deng Lun atau Allen Deng. Di Indonesia, komunitas ini telah lama eksis dan aktif menebarkan kebaikan lewat aksi sosial secara rutin. Di hari ulang tahun sang aktor idola, atau hari peringatan debutnya, biasanya mereka akan melaksanakan serangkaian proyek donasi. Proyeknya pun beragam, mulai dari berdonasi pakaian bekas, donasi untuk restorasi hutan, hingga galang dana untuk pendidikan anak-anak Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat terutama dalam mengentaskan isu sosial.
Kado Pendidikan Dari Deng Lun Indonesia Bantu Tuntaskan Sekolah
Pada tahun ini, bertepatan dengan momen ulang tahun Deng Lun yang ke-32 yaitu tanggal 21 Oktober mendatang, komunitas penggemar Deng Lun Indonesia kembali mengadakan gerakan kebaikan. Kali ini, mereka menginisiasi penggalangan dana dan menyalurkannya untuk membantu anak-anak Indonesia di bidang pendidikan, khususnya yang berasal dari keluarga pra-sejahtera dan terancam putus sekolah.
Proyek galang dana ulang tahun ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 10,210,000,- sesuai dengan tanggal ulang tahun Deng Lun yaitu 21 Oktober. Donasi ini disumbangkan kepada Hoshizora Foundation dan didistribusikan sebagai beasiswa pendidikan bagi 5 Adik Bintang yang terdiri dari 2 siswi kelas 12 SMA/SMK dan 3 siswa/i SMP.
Cerita Aulia, Salah Adik Bintang Deng Lun Indonesia
Adik Aulia merupakan siswi akhir SMK di Pandak, Bantul dengan jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) dan fotografi sebagai bidang kejuruannya. Menariknya, bidang kejuruan ini bukan serta merta pilihan Aulia tanpa alasan. Aulia memilih jurusan fotografi karena ketertarikannya di bidang tersebut yang muncul saat wisuda kelulusan jenjang SMP. Ketika melihat dan memperhatikan fotografer yang memotret peserta wisuda sekolahnya saat itu, Ia beranggapan bahwa mengoperasionalkan kamera adalah sebuah hal yang menarik, dan tidak semua orang dapat melakukannya karena membutuhkan keahlian khusus. Selain itu, Aulia juga ingin memanfaatkan peluang dari masifnya perkembangan teknologi di dunia dengan menekuni bidang multimedia seperti fotografi dan desain grafis agar dapat berguna di kemudian hari. Berbekalkan tekad tersebut, Aulia mulai merajut cita-citanya dengan menempuh sekolah kejuruan yang menaungi pendidikan di bidang tersebut.
Terlahir sebagai seorang putri sulung dari keluarga pra sejahtera tidak jadi penghalang Aulia untuk terus berjuang meraih mimpinya. Mengandalkan sumber ekonomi keluarga dari ayahnya yang bekerja sebagai buruh bangunan panggilan, membuat Aulia juga harus berupaya membantu menghasilkan uang tambahan, yakni dengan berjualan jajanan buatan ibunya yang dititipkan di kantin sekolah. Namun, hal tersebut tetap ia jalani semasa sekolah hingga saat ini tanpa rasa malu. Di sisi lain, Aulia memanfaatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang SMK dengan sangat baik. Ia menggunakan kesempatannya untuk belajar, menuntut ilmu dan menekuni materi untuk mengantarkannya menuju cita cita menjadi seorang ahli multimedia. Dengan ketekunannya dalam mempelajari ilmu desain grafis dan fotografi tersebut, kini Adik Aulia tengah berada di tahun terakhir sekolahnya dan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah studio foto, di mana ia bisa dengan lebih dalam lagi mempelajari teknik memotret dan memiliki kesempatan lebih banyak dalam melakukan pemotretan hingga cara-cara berkomunikasi dengan konsumen dalam mengarahkan gaya berfoto. Bahkan, karena kemampuannya, Aulia juga ditawari untuk menjadi pekerja tetap di studio foto tersebut setelah lulus sekolah. Keren banget bukan?
Setelah lulus, Aulia berencana untuk memulai karirnya dengan menjadi pekerja di studio foto tempatnya saat ini melakukan praktik kerja lapangan. Namun, Aulia juga memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan apabila berkesempatan meraih beasiswa. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan Aulia untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tidak serta merta membuat Aulia berputus asa akan cita-citanya menjadi seorang ahli multimedia di masa depan. Terlepas dari segala kendala dan tantangan yang ada, Adik Aulia tetap berkomitmen dan mengusahakan terlebih dahulu untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Dana pendidikan yang disalurkan oleh Deng Lun Indonesia melalui program Beasiswa Mimpi Anak Negeri berarti besar bagi Aulia agar ia dapat menyelesaikan tahun terakhirnya di sekolah dengan lebih bersemangat dan lancar. Dengan dukungan dari Komunitas Deng Lun Indonesia, Aulia kini bisa menuntut ilmu dan meraih cita-citanya dengan bebas tanpa ada lagi kekhawatiran akan ancaman putus sekolah karena keterbatasan biaya pendidikan.
“Terima kasih untuk Kakak-Kakak Deng Lun Indonesia karena telah mendukung pendidikanku lewat Beasiswa Mimpi Anak Negeri. Saat ini, aku tidak khawatir lagi terhadap biaya pendidikanku dan bisa fokus untuk mengejar cita-citaku. Terima kasih ya kak sudah menjadi baik. Semoga Kakak sehat selalu!” ujar Aulia saat disambangi oleh Tim Hoshizora Foundation di kediamannya.
Aulia hanyalah satu dari sekian banyak Adik Bintang yang terancam putus sekolah. Masih ada Adik Bintang lainnya yang membutuhkan bantuan dan dukungan dari kakak-kakak baik. Oleh karenanya, yuk, kita bersama sama menjadi jembatan kebaikan bagi Anak Indonesia lainnya dalam meraih mimpi dan cita-cita mereka. Hoshizora Foundation sebagai lembaga non profit yang mendukung anak-anak Indonesia melalui pemberian akses terhadap pendidikan juga selalu terbuka dalam menjalin kolaborasi dengan komunitas dan kelompok masyarakat yang ingin ikut terlibat dalam aksi sosial. Gerakan kebaikan yang dilakukan oleh komunitas Deng Lun Indonesia menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kelompok masyarakat berbentuk komunitas penggemar juga dapat ikut andil dalam mengentaskan isu sosial, khususnya pendidikan.