Pendidikan yang diperlukan anak tidak selamanya hanya soal ilmu pengetahuan saja, lho! Memang, jika mendengar kata “pendidikan”, yang pertama kali di muncul benak kita mungkin sama. Perihal bangku sekolah dan papan tulis, rumus-rumus matematika, hingga setumpuk buku pelajaran yang harus dibaca. Tetapi, lebih dari itu, suatu ranah pendidikan lain juga sama pentingnya bagi anak, yaitu pendidikan karakter! Hal ini sangat penting untuk mendukung kecerdasan emosional atau emotional intelligence anak, sesuatu yang juga dibutuhkan anak dalam tumbuh kembangnya.
Namun, bagaimana sih, hubungan antara pendidikan karakter dan kecerdasan emosional anak? Seberapa penting sebenarnya keberadaan dua hal ini bagi anak? Selain itu, hal-hal apa yang menunjukkan dan harus dilatih, terkait dengan kecerdasan emosional anak?
Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak artikel berikut!
Hubungan Pendidikan Karakter dan Kecerdasan Emosional Anak
Pendidikan karakter menjadi kunci untuk membangun karakter anak. Hal ini berkaitan dengan melatih kepribadian, sifat atau watak, juga perilaku dan kebiasaan ke arah yang lebih positif. Dengan begitu, pendidikan karakter bagi anak adalah fondasi bagi tumbuh kembang dan terbentuknya diri anak, sampai ketika ia dewasa.
Aspek-aspek yang dituju dalam pendidikan karakter sedikit banyak bertumpang tindih dengan hal yang menjadi kunci dari kecerdasan emosional atau emotional intelligence. Kecerdasan emosional sendiri, dikutip dari Mental Health America, merupakan kemampuan untuk mengelola perasaan diri, sekaligus memahami perasaan orang lain di sekitar kita. Sementara itu, menurut Understood, kecerdasan emosional berkaitan dengan kecakapan untuk mengetahui dan mengerti perasaan diri dan orang lain, serta merespons perasaan tersebut melalui tindakan secara efektif.
Masih dilansir dari Understood, Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ (1995), menyebutkan bahwa terdapat 5 aspek dasar dari kecerdasan emosional. Ini mencakup :
- Self-awareness, kesadaran diri atas perasaan diri dan bagaimana perasaan tersebut dapat berdampak pada orang lain
- Self-regulation, pengelolaan perasaan diri dan tindakan yang dilakukan atas perasaan yang muncul tersebut
- Motivation, kemampuan untuk memotivasi diri–meyakinkan diri untuk tetap mencapai tujuan walaupun menghadapi perasaan negatif yang dapat menghambat
- Empathy, pemahaman atas perasaan orang lain
- Social skills, kemampuan sosial atau kemampuan untuk mengelola hubungan dengan orang lain
Hal-hal tersebut yang tentunya sangat penting bagi perkembangan diri anak, sebab berkaitan langsung dengan karakter mereka. Maka dari itu, kecerdasan emosional menjadi salah satu poin yang sebaiknya dituju pula dalam pendidikan karakter.
4 Kemampuan yang Menunjukkan Kecerdasan Emosional Anak
Pendidikan akademik yang baik akan menghasilkan anak yang cerdas pengetahuannya. Pendidikan karakter yang baik, serupa, juga akan menghasilkan anak yang cerdas sisi emosionalnya. Dilansir dari Huffpost dan CNBC, berikut adalah beberapa kemampuan yang menandakan bahwa seorang anak memiliki kecerdasan emosional yang baik:
- Mampu mengidentifikasi hingga mengekspresikan perasaan
Salah satu indikator mengenal perasaan diri sendiri adalah mampu mengidentifikasi perasaan. Tak sampai di situ, ini juga berarti kemampuan untuk mengungkapkan hal apa yang dirasakan tersebut. Hal ini tak berhenti pada menyatakan “nama” perasaan saja, misalnya “kecewa” atau “takut”, tetapi sampai pada tahap mengenali alasan mengapa perasaan tersebut bisa muncul. Misalnya, “aku merasa kecewa karena aku enggak dapat hadiah ulang tahun yang aku mau”. Anak cerdas emosional juga dapat mengekspresikan berbagai hal yang muncul dalam benaknya, misalnya seperti apa yang dia suka dan tidak suka. - Mudah mengontrol diri, juga beradaptasi
Mengontrol perasaan diri juga merupakan tanda cerdas emosional. Anak yang memiliki kecerdasan ini akan mampu untuk meregulasi diri ketika ia merasakan emosi-emosi sulit atau negatif, dan tetap tenang tanpa serta-merta bertindak impulsif. Hal tersebut memungkinkan si anak untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih cerdas mengenai tindakan yang ia ambil. Kemampuan ini, kemudian, akan membuat anak menjadi seseorang yang mudah beradaptasi di berbagai situasi dan lingkungan. - Mengetahui perasaan orang lain (bahkan ketika tidak diberi tahu!)
Anak yang cerdas emosional dapat menyadari, juga memahami, emosi yang dirasakan orang lain. Mereka dapat mengenali apa yang sedang orang lain rasakan, bahkan dari raut muka, bahasa tubuh, atau tingkah laku saja, hingga kata-kata yang tidak secara langsung mengungkapkan emosi. - Tidak hanya mengetahui, tapi juga memahami dan bertindak langsung
Menempatkan diri pada “sepatu”–posisi–orang lain juga merupakan salah satu tanda cerdas emosional. Hal ini berkaitan dengan aspek empati yang dipaparkan oleh Goleman. Sama seperti pada konteks diri sendiri, anak yang memiliki kecerdasan emosional baik tak hanya mengenali perasaan orang lain, namun juga memahami dan bisa menanggapinya dengan sesuai. Satu lagi wujud dari hal ini adalah anak sering dan senang untuk membantu orang lain.
Pendidikan karakter memang tidak mudah untuk dilakukan. Ia adalah proses yang bisa jadi berlangsung selama tumbuh kembang anak, sejak kecil hingga beranjak dewasa. Serupa, kecerdasan emosional juga bukan sesuatu yang dapat dibangun dalam satu-dua hari. Walaupun begitu, mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan kecerdasan emosional anak dapat menjadi langkah awal Anda–tak hanya untuk merencanakan dan melakukan pendidikan karakter, namun juga memahami anak dengan lebih baik lagi.