Rayakan Hari Anak Nasional, Hoshizora Foundation Adakan Kegiatan “Dolanan Bareng Adik Bintang”

JOGJA – Bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional, Hoshizora Foundation mengadakan acara bertajuk “Dolanan Bareng Adik Bintang” di Museum Sandi. Kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi SD dan SMP penerima program Beasiswa Mimpi Anak Negeri (BMAN) di DIY ini diselenggarakan pada Minggu, 23 Juli 2023.

Lisa Andriani, Kepala Divisi Komunikasi di Hoshizora Foundation mengaku sangat senang bisa mengajak Adik Bintang (sebutan bagi para penerima beasiswa di Hoshizora Foundation) untuk bersama-sama merayakan Hari Anak Nasional melalui kegiatan Dolanan Bareng Adik Bintang. “Di tengah maraknya ketergantungan anak-anak pada gadget, kami berharap Adik Bintang bisa meletakkan sejenak gawai mereka dan beralih memainkan permainan tradisional bersama teman-teman sebaya,” ujarnya saat diwawancarai.

Bagi Hoshizora Foundation, permainan tradisional merupakan cara yang tepat untuk menciptakan memori menyenangkan di masa kanak-kanak. Melalui permainan tradisional, para Adik Bintang bisa saling mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan di sekitar mereka. Tidak hanya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, mereka juga belajar untuk bekerja sama dan peduli terhadap satu sama lain.

Dolanan Bareng Adik Bintang dibuka dengan pemanasan ringan dan sesi perkenalan. Kakak-kakak dari Hoshizora Foundation memperkenalkan diri dan menyambut Adik Bintang dengan bertukar cerita mengenai permainan tradisional yang sering mereka mainkan di masa kanak-kanak. Ada yang gemar bermain petak umpet, gobak sodor, gundu, hingga lompat karet.

Kegiatan inti pertama adalah workshop mainan. Pada sesi ini, Hoshizora Foundation mengundang Hery Subakri, seorang kolektor mainan jadul asal Jogja yang mengelola sebuah fanpage bernama “Cah 90-an YK”. Selain aktif mengunggah konten-konten nostalgia, Hery Subakri atau Hery–panggilan akrabnya–juga menjual berbagai macam produk seperti mainan, aksesoris, hingga snack-snack jadul ala generasi 90an.

Ia bahkan hadir mengenakan kostum menarik ala Monkey D. Luffy, yaitu salah satu karakter dalam anime One Piece yang identik dengan topi jeraminya. Dalam sesi workshop tersebut, Hery mengajari Adik-Adik Bintang untuk membuat berbagai macam mainan jadul dari kertas. Mulai dari membuat origami dari kertas lipat, membuat topeng dari kertas buku tulis, hingga membuat topi dari koran bekas. Tak lupa, Hery juga membagikan koleksi mainan jadulnya kepada Adik Bintang berupa kaca pembesar dan mini parasut.

Pada sesi kedua atau sesi permainan tradisional, Adik Bintang diajak memainkan dua jenis permainan. Pertama adalah kucing dan tikus, yaitu permainan beregu yang terdiri dari pemain yang berperan menjadi tikus, kucing, dan penjaga. Sedangkan permainan kedua adalah engklek, yaitu permainan melempar gaco ke dalam petak dan melompat secara urut dengan satu kaki.

Meski cuaca hari itu sangat terik, namun tidak menjadi penghalang bagi peserta untuk tetap aktif bermain engklek. Tidak peduli menang atau kalah, gelak tawa dan canda mereka selalu hadir mengiringi permainan.

Rafa Imam Maulana, salah satu Adik Bintang yang hadir dari Bantul mengaku senang bisa ikut bermain bersama teman-teman lainnya. “Acaranya seru dan menyenangkan,” ujarnya pada tim Hoshizora Foundation.

Rangkaian kegiatan Dolanan Bareng Adik Bintang ini ditutup dengan sesi tur museum yang dipandu oleh seorang tour guide dari Museum Sandi. Para Adik Bintang serta orang tua/wali yang mendampingi diajak berkeliling ke dalam Museum Sandi untuk melihat-lihat koleksi peralatan sandi dari berbagai negara dan belajar tentang ilmu-ilmu dasar persandian.

“Acaranya asik, seru. Banyak informasi dan ilmu yang didapat dari tur di Museum Sandi juga. Kedepannya, semoga permainan tradisionalnya bisa diadakan di halaman beralaskan tanah agar lebih aman dan leluasa, serta terasa nuansa tradisionalnya,” ujar Hery di akhir acara.