SDGs 1 Tanpa Kemiskinan? Mungkinkah Dilakukan di Indonesia?

tanpa kemiskinan

Kemiskinan menjadi masalah global yang terus diperjuangkan untuk diatasi. Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), penghapusan kemiskinan diposisikan pada posisi paling pertama, atau dikenal dengan SDG 1: Tanpa Kemiskinan. Target dari SDG 1 adalah untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di seluruh dunia pada tahun 2030. Namun, dengan populasi yang besar dan wilayah geografis yang luas, apakah mungkin tujuan ini tercapai di Indonesia?

Potret Kemiskinan di Indonesia

Dalam beberapa dekade terakhir, angka kemiskinan mulai mengalami penurunan, terutama dengan adanya program-program sosial yang diluncurkan oleh pemerintah. Namun, masih ada sekitar 9,36% dari total penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023. Angka ini mencerminkan sekitar 25,90 juta orang yang masih berada dalam kondisi ekonomi yang sangat rentan. Banyak dari mereka hidup di daerah pedesaan atau wilayah terpencil di mana akses ke pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sangat terbatas. Meskipun demikian, warga miskin yang tinggal di wilayah perkotaan pun tak lepas dari kerentanan ini.

Kemiskinan tidak hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga dari kualitas hidup dan kesempatan. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali harus meninggalkan sekolah sedari dini untuk membantu keuangan keluarga. Siklus ini memperburuk kemiskinan antar generasi. Namun, pertanyaannya sekarang adalah: apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Indonesia mencapai SDG 1?

Langkah-Langkah untuk Mewujudkan SDG 1 di Indonesia

Mewujudkan SDG 1 di Indonesia membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, serta organisasi non-pemerintah seperti Hoshizora Foundation. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai target penghapusan kemiskinan di Indonesia:

 1. Akses Pendidikan yang Merata

Pendidikan adalah salah satu alat paling efektif untuk memutus rantai kemiskinan. Ketika anak-anak mendapatkan akses pendidikan yang baik, mereka memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari kemiskinan dan mencapai kemandirian ekonomi. Hoshizora Foundation, misalnya, telah berperan aktif dalam memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang membutuhkan melalui program Kakak Bintang dan Adik Bintang. Dengan memberikan dukungan pendidikan ini, Hoshizora membuka peluang bagi anak-anak untuk belajar dan meraih cita-citanya, tanpa terhalang oleh kendala ekonomi.

Peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi prioritas. Menghadirkan guru yang kompeten, fasilitas sekolah yang memadai, serta kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman adalah beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk mencapai pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia.

 2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Selain pendidikan, pemberdayaan ekonomi juga menjadi kunci dalam penghapusan kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan melalui pelatihan keterampilan, akses terhadap pekerjaan yang layak, dan pemberian bantuan modal usaha bagi masyarakat miskin. Program-program pemberdayaan ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi sehingga masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Di berbagai wilayah, pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga dan pemuda dapat memberikan dampak besar. Mereka dapat memperoleh keterampilan baru yang memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan tambahan, baik melalui wirausaha maupun bekerja di sektor formal.

 3. Bantuan Sosial yang Tepat Sasaran

Pemerintah Indonesia sudah menerapkan berbagai program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Program-program ini dirancang untuk membantu keluarga miskin dengan memberikan bantuan langsung dalam bentuk uang tunai atau non-tunai untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Namun, agar program ini lebih efektif, distribusi bantuan harus tepat sasaran dan transparan. Selain itu, harus ada pengawasan ketat agar bantuan tersebut benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan.

 4. Infrastruktur yang Lebih Baik

Keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, menjadi salah satu penghambat terbesar dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tanpa akses jalan yang memadai, layanan kesehatan yang mudah dijangkau, dan fasilitas pendidikan yang berkualitas, masyarakat di daerah-daerah ini akan terus tertinggal. Pemerintah perlu fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia agar semua wilayah mendapatkan akses yang setara terhadap layanan dasar.

 5. Kemitraan dengan Sektor Swasta dan Organisasi Non-Pemerintah

Peran sektor swasta dan organisasi non-pemerintah sangat penting dalam mencapai SDG 1. Perusahaan dapat berperan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sementara itu, organisasi non-pemerintah seperti Hoshizora Foundation dapat berkontribusi langsung di lapangan dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan mendukung hal tersebut, sektor swasta dapat memberikan dampak nyata yang membantu mencapai tujuan SDGs, khususnya dalam penghapusan kemiskinan.

Mengapa Kita Harus Peduli?

Penghapusan kemiskinan adalah tanggung jawab kita bersama. Anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan, jika mereka tidak mendapatkan dukungan yang memadai. Pendidikan berkualitas yang kita berikan hari ini bisa menjadi jalan keluar mereka dari kemiskinan, dan kita semua bisa berperan aktif dalam mewujudkannya.

Hoshizora Foundation adalah salah satu contoh nyata bagaimana kita bisa berkontribusi. Dengan berdonasi ke Hoshizora, kamu bisa membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk tetap bersekolah dan mengejar impian mereka. Setiap bantuan yang diberikan, sekecil apapun, akan memberikan dampak besar pada masa depan mereka.

SDG 1 di Indonesia: Mungkinkah?

Mewujudkan SDG 1: Tanpa Kemiskinan di Indonesia bukanlah hal yang mudah, tapi bukan pula sesuatu yang tidak mungkin. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah seperti Hoshizora Foundation, kita bisa membantu mengurangi kemiskinan dan memberikan harapan bagi generasi berikutnya.

Referensi:

https://www.bps.go.id/en/pressrelease/2023/07/17/2016/indonesia-poverty-profile-in-march-2023.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *