Hai, Hoshifriends!
Kamu pasti sering mendengar dan melihat konten di sosial media tentang Hari Anak Nasional bukan? Apalagi di hari perayaannya setiap tanggal 23 Juli, pasti lebih ramai akan berbagai kegiatan seru bagi anak. Hoshizora Foundation juga selalu mengadakan kegiatan untuk merayakan Hari Anak Nasional loh!
Eitss, tapi apa kamu sudah tahu bagaimana sejarah Hari Anak Nasional dan apa saja hak-hak anak? Yuk, cari tahu melalui ulasan berikut!
Sejarah Hari Anak Nasional
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, alasan tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional berdasarkan pada tanggal pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.
Setelah UU No. 4 Tahun 1979 tersebut disahkan, pada tanggal 19 Juli 1984, Presiden RI Soeharto menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 1984 yang menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.
Selanjutnya dalam Pasal 1 Keppres No. 44 Tahun 1984 dijelaskan bahwa tanggal 23 Juli dipilih sebagai Hari Anak Nasional. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Indonesia melalui berbagai upaya pembinaan. Namun, perlu ditekankan bahwa Hari Anak Nasional ini bukanlah hari libur nasional.
Perayaan Hari Anak Nasional juga berpilar pada Piagam Hak-hak Anak yang dikenal sebagai “Convention on the Rights of the Child” (CRC) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1989. Piagam berisi 54 pasal ini menggarisbawahi hak-hak dasar yang seharusnya dimiliki dan dijamin bagi setiap anak di seluruh dunia. Mulai dari hak tumbuh sehat, menempuh pendidikan, mendapatkan perlindungan, menyampaikan dan didengar pendapatnya, serta diperlakukan dengan adil. Piagam ini pun mengatur bagaimana orang dewasa dan pemerintah memiliki andil besar dalam pemenuhan hak tersebut.
Mengapa Perayaan Hari Anak Itu Penting?
Sejak UU tentang Kesejahteraan Anak disahkan, pemerintah terus berupaya untuk memajukan kesejahteraan anak-anak dan terus mengoptimalkannya. Salah satu caranya adalah dengan mendorong partisipasi semua pihak melalui penyelenggaraan Peringatan Hari Anak Nasional.
Peringatan ini jadi penting karena ditujukan untuk menghormati dan mempromosikan hak-hak anak di Indonesia. Perayaan Hari Anak ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merefleksikan serta meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan, pendidikan, dan perlindungan anak-anak. Penyelenggaraannya diadakan dari tingkat pusat hingga daerah untuk membantu menciptakan Indonesia sebagai negara yang mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak-anak.
Hak-Hak Anak
Piagam Hak-hak Anak menjelaskan serangkaian hak fundamental yang harus dijamin bagi semua anak, tanpa memandang ras, agama, atau latar belakang sosial. Beberapa hak anak yang paling penting dan diakui secara internasional meliputi:
Hak atas Hidup dan Perkembangan
Setiap anak berhak atas kesempatan untuk bertumbuh, berkembang, dan hidup dengan baik. Mereka memiliki hak atas makanan, kesehatan, dan pendidikan yang memadai. Maka dari itu, jika ada anak yang tidak mendapatkan hak untuk hidup dan berkembang tentu kamu bisa melapor kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Hal ini juga berlaku jika kamu melihat anak-anak yang mendapatkan penyiksaan dan kekerasan.
Hak atas Pendidikan
Anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas. Pendidikan harus bebas dari diskriminasi dan harus mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Itulah mengapa Kementrian Pendidikan sudah memberikan akses pendidikan gratis ke seluruh Indonesia mulai dari SD hingga SMA. Sekolah gratis ini biasanya terdapat pada sekolah Negeri ya. Jadi, seharusnya sudah tidak ada lagi alasan anak tidak sekolah karena kurangnya biaya. Namun, pada kenyataannya masih banyak anak-anak Indonesia yang datang dari keluarga pra-sejahtera yang tidak bersekolah. Alasan utamanya karena ekonomi yang terbatas sehingga tidak ada biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah lainnya. Maka dari itu, selain adanya bantuan pendidikan dari pemerintah, banyak yayasan yang hadir siap membantu pendidikan Indonesia.
Salah satu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan adalah Hoshizora Foundation. Hoshizora juga membuka donasi seluas-luasnya untuk masyarakat yang ingin berdonasi membantu pendidikan Indonesia. Anda bisa mengunjungi laman donasi Hoshizora untuk memberikan donasi. Donasi pendidikan adalah salah satu bentuk implementasi memperjuangkan Hak atas Pendidikan untuk anak dari keluarga pra-sejahtera.
Hak atas Perlindungan dari Kekerasan
Setiap anak memiliki hak yang sangat penting untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan. Hak ini menjadikan lingkungan di sekitar mereka aman dan bebas dari ancaman kekerasan, penelantaran, maupun eksploitasi. Sebagai anggota masyarakat, kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memastikan bahwa hak ini terlaksana. Jika kita melihat atau mengetahui adanya tindakan kekerasan terhadap anak-anak, sangatlah penting untuk tidak ragu melapor dan mengambil tindakan yang diperlukan demi keamanan dan kesejahteraan anak-anak tersebut.
Hak atas Identitas
Selain hak atas perlindungan, setiap anak juga berhak memiliki identitas yang jelas dan diakui. Ini mencakup hak mereka untuk memiliki nama yang unik, kewarganegaraan yang jelas, serta akses yang tanpa hambatan terhadap identitas budaya dan agama mereka. Hak ini berperan penting dalam membentuk jati diri anak-anak, memungkinkan mereka merasa dihormati dan diakui dalam masyarakat. Dengan memberikan mereka hak ini, kita memberikan mereka dasar yang kuat untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang percaya diri dan berharga.
Hak Bermain dan Rekreasi
Bermain dan berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi adalah hak fundamental bagi setiap anak. Melalui permainan, anak-anak dapat belajar, berkreasi, dan mengembangkan keterampilan mereka secara fisik dan mental. Hak ini tidak hanya penting untuk kebahagiaan mereka, tetapi juga berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kita sebagai masyarakat perlu bersama menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak-anak berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi yang bermanfaat dan mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh.
Hak untuk Berbicara dan Diakui Pendapatnya
Selanjutnya, hak untuk berbicara dan diakui pendapatnya adalah bagian integral dari hak asasi manusia yang juga berlaku bagi anak-anak. Anak-anak memiliki pemikiran, perasaan, dan pandangan mereka sendiri tentang dunia di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka memiliki hak untuk berbicara, mengungkapkan pendapat mereka, dan terlibat dalam keputusan-keputusan yang mempengaruhi hidup mereka. Penting bagi kita untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memiliki suara dan merasa dihargai dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Hak Anak Berkebutuhan Khusus
Tidak kalah pentingnya, anak-anak dengan kebutuhan khusus juga memiliki hak yang harus dihormati dan dilindungi. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan perawatan khusus yang sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk pendidikan inklusif yang memungkinkan mereka berkembang sejalan dengan teman-teman sebayanya. Dukungan yang tepat juga perlu diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, merasa dihargai, dan memiliki kesempatan yang setara dengan anak-anak lainnya.
Secara keseluruhan, hak-hak ini merupakan bagian tak terpisahkan dari hak anak yang perlu dijunjung tinggi dan dijamin dalam setiap konteks kehidupan mereka. Dengan menghormati dan mematuhi hak-hak ini, kita memberikan fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berpotensi, berdaya, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia yang lebih baik.
Merayakan Hari Anak Nasional adalah bentuk peringatan terhadap komitmen kita untuk melindungi dan memajukan hak-hak anak. Ini adalah momen penting untuk mempromosikan kesadaran dan aksi nyata dalam memastikan bahwa setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan layak, bahagia, dan dilindungi. Jadi, setiap dari kita punya andil dalam menjaga hak setiap anak agar terpenuhi dan terjaga.