Membuka Akses Pendidikan melalui Kampanye #JikaAkuSekolah

#jikaakusekolah

Di tahun 2023, Hoshizora Foundation terpilih sebagai salah satu organizer yang lolos di Program Matchmaking Social Organizations #ForABetterWorld 2023 yang diselenggarakan oleh Campaign.com. Di program ini, Hoshizora mengangkat kampanye bertajuk #JikaAkuSekolah melalui aplikasi Campaign #ForChange. Kampanye ini berangkat dari kesadaran bahwa tidak semua anak di Indonesia memiliki akses pendidikan yang sama untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Padahal, sejatinya, setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2019 hingga 2022 terjadi peningkatan angka putus sekolah di Indonesia. Di tahun 2022, angka putus sekolah di jenjang SD berada di angka 0,13%, angka putus sekolah di jenjang SMP sebesar 1,06% dan di jenjang SMA mencapai 1,38%. Peningkatan jumlah anak putus sekolah tersebut menjadi realitas pahit yang hingga kini belum juga terselesaikan.

Meskipun pemerintah telah berupaya mengadakan berbagai macam bantuan pendidikan, namun kami merasa persoalan ini harus diselesaikan secara kolektif agar tidak semakin menambah daftar panjang kemiskinan dan masalah sosial. Tidak bisa dimungkiri, salah satu faktor utama penyebab kemiskinan adalah rendahnya kualitas pendidikan anak-anak yang berdampak pada rendahnya sumber daya manusia.

Maka, demi mencapai ekosistem pendidikan yang lebih baik, Hoshizora Foundation berkomitmen untuk terus bergerak mewujudkannya. Kampanye #JikaAkuSekolah adalah salah satu bentuk dukungan kami terhadap keberlangsungan pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Kami berharap, kelak, Adik Bintang (sebutan untuk penerima beasiswa Hoshizora Foundation) bisa tumbuh menjadi insan yang memiliki mimpi besar (dream big), tangguh (resilience), dan peduli kepada sesama (care for others).

Sejak awal yayasan ini terbentuk, Hoshizora Foundation telah berhasil menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 2.200 Adik Bintang di seluruh Indonesia dan menghantarkan setengahnya sukses menyelesaikan pendidikan minimal 12 tahun. Tentunya pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi lebih dari 860 Kakak Bintang.

Pengalaman jadi Adik Bintang dapet banyak motivasi dari Kakak-Kakak Hoshizora Foundation. Gak cuma dibantu secara finansial, tapi juga ada pelatihan-pelatihan kayak Obrolan Pulang Sekolah, Hoshizora Forum dan sebagainya yang keren banget,” ujar Makrus, salah satu alumni Adik Bintang.

Tidak hanya itu, manfaat bantuan pendidikan juga turut dirasakan oleh Wali Bintang (sebutan bagi orang tua Adik Bintang). Ibu Yanti contohnya, salah satu orang tua dari Winayang Putri Gumintang–penerima Beasiswa Mimpi Anak Negeri 2014–mengungkapkan rasa syukurnya karena berada di Hoshizora Foundation. “Bersama-sama kita hantarkan anak-anak menyelesaikan pendidikannya dan meraih mimpi mereka,” ungkapnya.

Melalui Kampanye #JikaAkuSekolah, kami ingin bersama-sama membantu menyelesaikan persoalan pendidikan dan saling berkolaborasi untuk mendukung penggalangan donasi melalui aksi unggah foto beserta cerita-cerita indah di masa sekolah. Foto-foto tersebut meliputi foto seragam atau almamater, foto kegiatan di sekolah atau kampus, foto momen wisuda dan foto tulisan “SEMANGAT”.

Foto-foto inilah yang diuangkan menjadi donasi. Jika para supporter berhasil menyelesaikan challenge #JikaAkuSekolah, maka artinya kalian telah berdonasi sebesar Rp 25.000,- untuk program Beasiswa Mimpi Anak Negeri di Hoshizora Foundation melalui Yayasan Dunia Lebih Baik. Setelah berjalan selama tiga bulan, kampanye ini mengumpulkan dukungan 720 orang dengan total completed action yang menghasilkan donasi sebesar Rp 9.225.000,-. 

Donasi yang diperoleh dari hasil kampanye akan disalurkan dalam bentuk bantuan beasiswa pendidikan selama satu tahun bagi lima Adik Bintang. Beasiswa ini meliputi dana pendidikan dan berbagai macam kelas pengembangan kapasitas bagi Adik Bintang. Tak sampai di situ saja, sebanyak lima guru koordinator wilayah yang menaungi Adik Bintang juga bisa mendapatkan akses untuk mengikuti kelas pengembangan kapasitas sebagai pengajar. Manfaat serupa juga akan dirasakan oleh Wali Bintang (sebutan untuk orang tua Adik Bintang) yang mendapatkan akses pada program pendampingan. Bila lima Adik Bintang tersupport, maka artinya ada 10 Wali Bintang pula yang mendapatkan dampak positifnya.

Tentunya pencapaian hebat ini tidak terlepas dari semangat para supporters dalam meramaikan challenge untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia. Tak lupa, banyak terima kasih kepada Yayasan Dunia Lebih Baik dan Campaign.com sebagai pihak yang telah menyediakan wadah sehingga kampanye #JikaAkuSekolah ini dapat terlahir.

Salah satu Adik Bintang penerima manfaat dari donasi kampanye #JikaAkuSekolah adalah Adik Ahmad, dari Sleman Yogyakarta. Ia sangat suka pelajaran agama hingga menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) antar sekolah. Walaupun ekonomi keluarga tidak menentu karena bapak bekerja sebagai buruh harian lepas, namun Adik Ahmad sangat bahagia kini bisa sekolah dengan tenang berkat bantuan pendidikan dari Yayasan Dunia Lebih Baik dan Campaign.com hingga setahun kedepan.

Kini, senyum Adik Ahmad dan keempat Adik Bintang lainnya kembali merekah. Semangat bersekolah mereka juga menjadi semangat bagi kami untuk terus melanjutkan perjalanan. Semoga kampanye penggalangan dana ini tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi terus berlanjut dan bisa memberikan lebih banyak manfaat ke anak-anak putus sekolah lainnya.

Buat kalian yang ingin berkontribusi membuka akses pendidikan bagi lebih banyak anak-anak Indonesia, kalian bisa bergabung di program Kakak Bintang dan bantu mereka bebas dari kata putus sekolah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *