Wenda Gumulya, Sosok Perempuan Inspiratif di Hoshizora Foundation yang Bekerja untuk Memberdayakan Perempuan Lain melalui Pendidikan

wenda gumulya

Today, we are celebrating the strength, determination, and resilience of women everywhere.” – Michelle Obama

Pada tanggal 8 Maret 2024, dunia kembali merayakan Hari Perempuan Internasional sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan-perjuangan perempuan dalam melawan ketidakadilan dan diskriminasi gender. Mulai dari kesenjangan upah, kekerasan seksual, hingga keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Kondisi-kondisi ketidaksetaraan ini menunjukkan bahwa selama ini perempuan acapkali dipandang sebagai subordinat atau kelompok kelas kedua setelah laki-laki.

Padahal, jika perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki, akan ada lebih banyak perempuan hebat yang mampu berkontribusi membangun negeri melalui berbagai macam bidang di sektor publik. Maka, tema yang diangkat di perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini adalah ‘Inspire Inclusion’ atau ‘Menginspirasi Inklusi’ yang maknanya adalah mendorong inklusivitas perempuan di posisi-posisi strategis kepemimpinan atau pengambilan keputusan.

Dalam rangka mendukung perubahan dunia ke arah yang lebih baik dan aman bagi perempuan, Hoshizora Foundation ingin mengajak para pembaca sekalian untuk bersama-sama merayakan Hari Perempuan Internasional dengan mengangkat salah satu sosok inspiratif di Hoshizora Foundation. Sosok perempuan hebat ini tidak hanya berhasil mematahkan stigma negatif terhadap perempuan, tetapi juga berhasil memberdayakan banyak perempuan lain melalui inisiasi gerakan sosialnya di bidang pendidikan.

Ia adalah Wenda Gumulya. Wenda, sapaan akrabnya, merupakan co-founder sekaligus board chair Hoshizora Foundation yang juga bekerja sebagai direktur keuangan di Deloitte, Australia. Melalui perjalanan karir dan pengabdiannya terhadap masyarakat, Wenda berhasil menunjukkan bahwa perempuan tetap bisa berkarya meskipun telah berkeluarga. Pasalnya, karir Wenda justru semakin melesat dan produktif setelah ia berkeluarga.

“Saya bisa bekerja dan tetap meningkatkan karir saya meskipun saya memiliki seorang anak berusia satu tahun,” ujar Wenda dalam sebuah wawancara eksklusif di portal berita Australian Financial Review. “Komunikasi adalah hal nomor satu. Bersikaplah transparan mengenai komitmen Anda dan apa yang dapat Anda lakukan dengan orang-orang di tempat kerja maupun di rumah,” terangnya melanjutkan.

Menurut Wenda, baik di tempat kerja maupun saat di rumah bersama pasangan, kita harus melihat diri kita dan partner sebagai sebuah tim yang semestinya transparan dalam mengkomunikasikan sesuatu.

Kesuksesan tersebut tidak Wenda rasakan sendiri. Ia juga turut membantu perempuan-perempuan lain yang kurang beruntung agar bisa mewujudkan cita-cita mereka melalui pendidikan. Berawal dari kepeduliannya terhadap anak-anak dari keluarga pra-sejahtera, di tahun 2006, Wenda dan beberapa rekan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Jepang memutuskan untuk membuat sebuah gerakan sosial. 

Gerakan sosial ini dimulai dengan mengumpulkan satu kali uang saku makan siang mereka sebesar ¥1,000 yang bila dikonversikan ke rupiah bisa membantu biaya pendidikan anak Indonesia selama satu bulan. Lambat laun, gerakan ini semakin besar dan menjadi sebuah yayasan resmi bernama Hoshizora Foundation yang membantu memberikan akses pendidikan layak melalui beasiswa.

Meskipun secara umum program beasiswa di Hoshizora Foundation mendukung pendidikan laki-laki maupun perempuan di jenjang SD-SMA, namun saat ini program beasiswa yang berjalan di jenjang universitas dikhususkan untuk perempuan. “Saya telah melihat para pelajar perempuan menjadi dokter, akuntan dan pengacara kemudian mereka kembali ke desa mereka, ke keluarga mereka, dan menyumbang kembali. Mereka sendiri sering menjadi donatur beasiswa… efek riaknya, sungguh menakjubkan,” ujar Wenda.

Tentunya penyetaraan akses pendidikan untuk segala gender ini, sebagaimana pilar ke-5 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tidak bisa terwujud tanpa dukungan dari para Kakak Bintang dan orang-orang baik di luar sana. Mari terus perluas gerakan kebaikan dan inklusivitas ini untuk membantu lebih banyak lagi perempuan di Indonesia.

Happy International Women’s Day, semuanya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *