Usung Topik Kesehatan Mental, Hoshizora Foundation Hadirkan  Zahwa Islami di Kopi Darat Virtual 2024

Kopi Darat Virtual 2024

Hoshizora Foundation menggelar kegiatan Kopi Darat Virtual 2024 pada Sabtu (03/02/2024)  dengan format spesial, yaitu mengusung tema kesehatan mental bertajuk ‘Kegagalan dan Menerima Proses’. Selama dua jam penuh, Hoshizora Foundation menghadirkan Zahwa Islami, seorang psikolog klinis sekaligus content creator, sebagai pemateri. Zahwa, panggilan akrabnya, kerap membagikan konten-konten inspiratif mengenai mental health issues di akun media sosialnya. 

Kopi Darat Virtual 2024 Hadir dengan Format Spesial

Kegiatan Kopi Darat ini merupakan program tahunan Hoshizora Foundation yang menjadi forum spesial untuk Kakak Bintang (donatur beasiswa). Kopi Darat juga menjadi wadah untuk saling berkenalan, berjejaring maupun berdiskusi tentang pengembangan program-program yang ada di Hoshizora Foundation. Jika biasanya luring, Kopi Darat kali ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom untuk menjangkau lebih banyak audiens. Oleh sebab itu, Hoshizora memperluas kesempatan partisipasi di Kopi Darat Virtual 2024 kali ini dengan mengundang stakeholder lainnya yang ingin bergabung dalam keseruan acara.

Topik mengenai mental health pun diangkat sebagai upaya untuk memahami kondisi psikologis diri dan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar. Sebuah survei kesehatan mental dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja Indonesia di usia 10-17 tahun menyebutkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki mental health issues. Sedangkan, satu dari 20 remaja Indonesia memiliki gangguan kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir (2022, gloriabarus). Berdasarkan data kesehatan mental tersebut, Hoshizora Foundation berusaha menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih peka terhadap kondisi psikologis Adik Bintang maupun support system di sekitarnya, termasuk Kakak Bintang.

Direktur Eksekutif Hoshizora Foundation, Yudi Anwar, membuka acara dengan mengungkapkan rasa terima kasihnya pada seluruh audience yang sudah menyempatkan hadir untuk bergabung di acara Kopi Darat Virtual 2024 ini. “Saya mengucapkan terima kasih banyak. Berkat dukungan Kakak Bintang, Hoshizora Foundation telah mendukung lebih dari 3000 Adik Bintang. Peran Kakak Bintang sangat luar biasa. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga menjadi role model bagi Adik Bintang. Terima kasih juga sudah berkenan untuk berbagi pengalaman melalui acara Quality Time dengan Adik Bintang dan menjadi mentor untuk mereka.”

Bahas Tentang Coping Kegagalan Bersama Zahwa Islami

Di sesi utama, yaitu sharing session, Zahwa membuka materi dengan mengajak audience untuk menonton sebuah video pendek mengenai orang-orang yang semasa hidupnya melalui banyak kegagalan hingga akhirnya berhasil menjadi tokoh besar dan berpengaruh di dunia. Melalui film tersebut, Zahwa juga memberikan pengantar reflektif yang membantu kita untuk melihat arti kegagalan sekaligus persoalan yang sering dihadapi saat melihat diri kita tidak sesukses orang lain. 

“Terkadang, kita mencari-cari kelemahan orang lain saat melihat mereka sukses. Kita melihat mereka dari sudut pandang seperti ‘ah, pasti karena orang dalam’, ‘circlenya sudah bagus’ atau menilai dengan cara lain yang membuat posisi mereka turun agar sama dari kita. Padahal, kita tidak tahu bagaimana perjuangan mereka di balik kesuksesan itu, atau berapa banyak kegagalan yang telah mereka lakukan sebelum mencapai kesuksesan,” ujar Zahwa menerangkan.

Zahwa Islami saat menjelaskan materi di webinar (doc. Hoshizora Foundation)

Zahwa lalu membuka kesempatan untuk para audience berbagi cerita mengenai kegagalan. Salah seorang Sahabat Bintang, yaitu Viona, membagikan kisah hidupnya yang sempat mengalami banyak kegagalan dalam hidupnya di tahun 2020. “Setelah kegagalan bertubi-tubi yang saya alami, saya merasa tidak layak dan tidak pantas. Sampai sekarang, efek dari kegagalan tersebut masih menghantui dan membuat saya ragu melangkah karena takut hal itu terulang,” ujarnya sembari menahan tangis.

Setelah memberikan semangat untuk Viona dan peserta  lainnya, Zahwa kemudian berbagi tips tentang bagaimana cara untuk coping atau bangkit dari kegagalan. Menurut Zahwa, setiap orang memiliki tingkat resiliensi yang berbeda. “Sebagai seorang support system, kita tidak boleh menyalahkan. Kita bisa menemani dan membantu mereka untuk mengingat bahwa bertahan juga membutuhkan energi dan usaha. Maka, pahami tipe coping yang sehat dan kita butuhkan.”

Sesi diskusi dan tanya jawab menjadi sesi paling seru karena memantik antusiasme para Kakak Bintang dan Sahabat Bintang. Ainun, seorang Sahabat Bintang turut mengajukan pertanyaan pada Zahwa tentang bagaimana caranya move on dari kegagalan yang seringkali membuat jalannya terhambat ketika semangatnya naik-turun. Setelah digali lebih jauh, ternyata Ainun merasa ingin segera menyelesaikan segala persoalan yang terjadi dalam hidupnya.

Zahwa Islami, Kakak Bintang dan Sahabat Bintang dalam satu frame webinar (doc. Hoshizora Foundation)

Zahwa lantas menjelaskan bahwa sebagai manusia, kita memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyelesaikan seluruh persoalan dalam hidup kita. “Kebanyakan dari kita ingin menyelesaikan semua aspek persoalan di hidup kita dalam satu waktu. Kita perlu duduk diam untuk menyelesaikannya secara satu per satu. Ketika kita merasa persoalan tersebut terlalu kompleks dan tidak mudah, mungkin kita memerlukan bantuan dari profesional untuk mencari benang merahnya. Jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan masalah dalam sekali waktu.”

Di penghujung acara, Zahwa membagikan lima buah buku barunya yang berjudul ‘Cetak Biru Cinta’ sebagai giveaway untuk para Kakak Bintang dan Sahabat Bintang yang membagikan momen keseruan webinar ini melalui Instastory. Harapannya, Zahwa bisa hadir kembali di kegiatan-kegiatan lainnya agar bisa berkenalan lebih dekat dengan Kakak Bintang. “Saya akan jauh lebih senang untuk bertemu dengan teman-teman semua secara langsung di lain kesempatan,” ujarnya sembari tersenyum dan menutup perjumpaan.

Referensi:

2022. Gloriabarus. Hasil Survei I-NAMHS: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental. Liputan: Universitas Gadjah Mada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *